Info di kutip dari link
Ternyata negara ini semakin edan yo??
Aneh-aneh aja... jadi menunjukan kelemahan mereka sendiri... menyedihkan
Satpol PP Ancam Cabut Izin
21 Agustus 2010
KOTA (RP) - Seakan ingin menepis dugaan pungutan liar (pungli) terhadap rumah makan oleh oknumnya, Kepala Satpol PP Pekanbaru Indra Kesuma mengancam akan mencabut izin rumah makan atau restoran yang tetap buka siang hari di bulan Ramadan.
‘’Kita sudah tertibkan dan angkat meja serta kursi pengelola rumah makan dan restoran, lalu kita bina agar tidak buka di siang hari. Kalau mereka masih tetap buka setelah kita tertibkan, kita akan tegas, izinnya akan kita cabut,’’ ujar Indra.
Disinggung soal penyelidikan terhadap informasi oknum Satpol PP menerima setoran, Indra Kesuma belum berani mengeluarkan statement. Ia pun mengaku belum ada melakukan pemanggilan atau pemeriksaan terhadap jajarannya yang diduga melakukan tindakan yang tidak pro imbauan pemerintah kota.
‘’Sampai saat ini saya baru bisa mengatakan itu tidak benar. Dan soal ini saya tidak sendiri dan saya punya Kasi Ops untuk mengawasi anggota saya. Sejauh ini kami terus melakukan penertiban sampai benar-benar tertib dan imbauan ditegakkan oleh pengusahanya,’’ tegasnya.
Ditambahkannya, selama menjalankan penertiban terhadap rumah makan dan restoran pihaknya selalu mengedepankan tindakan persuasif dan hanya mengharapkan kepada pengusahanya untuk patuh dengan imbauan wali kota itu.
Pantauan Riau Pos, Jumat (20/8) siang, banyak rumah makan dan kedai kopi yang pernah ditertibkan kembali buka siang hari dan terlihat juga pelanggannya berpakaian PNS.
Untuk rumah makan dan kedai kopi ini sepertinya, Indra kembali menegaskan pihaknya akan mengambil langkah tegas. ‘’Jika tidak diindahkan imbauan ini setelah kita tertibkan, kita akan lakukan tindakan tegas dengan mencabut izinnya,’’ kata Indra lagi.
DPRD Desak Wako Bertindak Tegas
Sementara itu, tuntutan agar Wali Kota bertindak tegas dan menyelidiki kasus Satpo PP ini terus dilontarkan kalangan DPRD Pekanbaru.
Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru HM Dadang Antoni SSos menegaskan jika terbukti ada oknum Satpol PP yang bermain, pimpinannya harus bertindak tegas dan jangan biarkan oknum mencoreng nama lembaga. ‘’Jika pimpinannya yang bermain, maka kita minta Wali Kota untuk tegas. Bila perlu copot dengan tidak hormat. Karena jelas apa yang dilakukan ini sangat memalukan, harusnya mengawasi bukan mengamankan,’’ tegas Dadang, Jumat (20/8).
Kepala Satpol PP pun diminta untuk tidak mendiamkan masalah ini dan melakukan pemeriksaaa terhadap anggotanya. ‘’Secepatnya kita minta penjelasan dari pimpinannya, soal isu ini benar tidak adanya,’’ katanya.
Terhadap langkah yang akan ditempuh Satpol PP dngan mencabut izin usaha kepada rumah makan yang membandel, Dadang katakan mendukung langkah tegas itu. ‘’Imbauan ini bukan mematikan pengusaha, tapi mengapa diacuhkan? Ini yang harus ditertibkan oleh Satpol PP, bila perlu cabut izinnya,’’ sebut Dadang.
Sweeping Restoran dan Mal
Dalam pada itu, Satpol PP tetap serius melakukan penertiban terhadap rumah makan dan kedai kopi yang masih buka siang hari di bulan puasa. Hal itu di buktikan dengan melakukan sweeping di tempat makan di mal-mal di pekanbaru, seperti MP, Senapelan, dan Mal Ciputra. Termasuk rumah makan di pinggir jalan.
Namun dari sweeping yang dilakukan di mal itu tidak satu pun barang bukti yang bisa amankan, sebab saat petugas masuk untuk membuktikan rumah makan atau restoran di mal itu tutup. Meski demikian diimbau kepada pengusahanya untuk tetap mengindahkan imbauan wali kota khususnya selama bulan puasa.
“Tidak ada yang diamankan, sebab semua target yang kita tinjau tidak beroperasi,” kata Kepala Kantor Satpol PP Indra Kesuma langsung memimpin pasukannya kepada Riau Pos, Kamis (19/8).
Dari apa yang dilakukan, Indra sangat mengharapkan agar, jangan ketika melihat anggota turun lalu ditutup tempat usahanya. “Patuhilah himbauan wali kota, jangan sekali-sekali untuk melanggarnya. Sebab jika kedapatan maka tim akan menindak dan akan diberikan sanksi tegas,” pinta Indra lagi.(rul/gus)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment